Harga ETH Turun di Titik Terendah, Waktunya Buy the Dip?

DETIK TIMUR

- Redaksi

Rabu, 18 September 2024 - 05:00 WIB

5017 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga Ethereum mengalami penurunan signifikan, mencapai titik terendah dalam beberapa tahun

Penurunan harga Ethereum menjadi perhatian banyak investor kripto. Dalam artikel ini, kami membahas faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya harga ETH dan apakah ini saat yang tepat untuk melakukan “buy the dip.” Buy the Dip sendiri adalah istilah yang digunakan untuk membeli suatu aset ketika harganya turun tajam atau berada di titik terendahnya. 

Rasio ETH/BTC Turun 30 Persen

Berdasarkan data terbaru, penyebab penurunan harga Ethereum adalah kekuatan Bitcoin yang terus mendominasi pasar kripto. Rasio ETH/BTC, yang mengukur nilai Ethereum terhadap Bitcoin, turun hingga di bawah 0,04, menunjukkan bahwa Bitcoin jauh lebih menarik bagi investor dalam kondisi pasar saat ini. 

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rasio ETH/BTC ini telah merosot hampir 30% sejak awal tahun, mencatat penurunan terbesar sejak April 2021. 

Baca Juga :  Masyarakat Pelalawan Meraung, Harga Sembako Naik Draktis

Kehadiran ETF Bitcoin dan Staking Ethereum yang Lesu

Selain faktor dominasi BTC, peluncuran ETF Bitcoin juga nyatanya menarik minat investor lebih besar ke arah Bitcoin dibanding Ethereum.

Peluncuran ETF Bitcoin yang telah mengumpulkan lebih dari $17 miliar dalam waktu singkat telah mengalihkan perhatian dari Ethereum, yang justru mencatat aliran keluar sebesar $580 juta sejak peluncurannya. Penurunan minat pada Ethereum juga didorong oleh hasil staking yang kurang kompetitif dibandingkan aset kripto lain.

Selain itu, hasil staking Ethereum yang kurang menarik, di kisaran 3% APR, juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak investor berpindah ke aset lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Stablecoin dan ekosistem token lain, seperti TON, menarik perhatian investor dengan staking rewards yang lebih kompetitif. 

Baca Juga :  Industri Kripto Indonesia Melesat: Transaksi Capai Rp391,01 Triliun hingga Agustus 2024

Faktor-faktor di atas menambah tekanan pada harga ETH, yang masih berada jauh di bawah rekor tertingginya pada tahun 2021.

Apakah Ini Saatnya Buy the Dip?

Meskipun penurunan harga Ethereum terlihat drastis, banyak analis percaya bahwa ini bisa menjadi kesempatan bagi investor jangka panjang. 

Penurunan tajam sering kali diikuti oleh rebound, dan dengan potensi peningkatan ekosistem Ethereum serta inovasi yang berkelanjutan, harga ETH bisa pulih dalam jangka menengah hingga panjang. Namun, investor harus tetap berhati-hati dan memantau perkembangan pasar serta faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga.

Penurunan harga Ethereum ini bisa menjadi sinyal bagi sebagian investor untuk mengevaluasi ulang portofolio mereka dan mempertimbangkan apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk menambah posisi mereka di ETH.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Cara Menghentikan Haid Berkepanjangan saat Pakai KB Implan
Tren Bisnis yang Membentuk Perekonomian Indonesia pada Tahun 2024
PT. Tahooe Pranata Indonesia: Solusi Konsultasi Bisnis Anda untuk Tingkatkan Profit dan Ekspansi Global!
Serasa di Barisan Terdepan! Primeskills dan AMG Bawa Kamu Nonton BTS Pakai VR di BSTARVERSE
Banding SEC Semakin Dekat: Akankah ETF XRP Bitwise Terwujud?
Rekor Penarikan Dana Harian Terbesar dari ETF Ethereum Fidelity Sejak Peluncuran, Apa Artinya?
BINUS UNIVERSITY dan Universitas Padjadjaran Buka Dua Program Studi S1 Gelar Ganda Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Pertama di Indonesia
Kolaborasi Kadin Indonesia Trading House dan ASEI di Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Mendukung Ekosistem Ekspor

Berita Terbaru