DETIKTIMUR.COM, TAKALAR – Sejumlah tenaga sukarela yang telah mengabdi selama belasan tahun di Rumah Sakit Padjonga Daeng Ngalle Takalar, Kabupaten Takalar, mengungkapkan kekecewaan mereka karena tidak dapat mengikuti pendataan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal ini disebabkan oleh status rumah sakit yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang menghalangi mereka untuk mendapatkan hak yang seharusnya.
Pada Jumat, 3 Januari 2024, para tenaga kesehatan (nakes) melakukan demonstrasi di depan Rumah Sakit Padjonga sebagai bentuk protes terhadap situasi tersebut. Dalam aksi damai ini, mereka menyuarakan harapan akan adanya kebijakan yang lebih berpihak kepada tenaga sukarela yang telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun di rumah sakit itu.
Setelah melakukan demonstrasi, para nakes melanjutkan aksi mereka ke Gedung DPRD Kabupaten Takalar. Di sana, mereka berharap dapat menyampaikan aspirasi dan mendapatkan perhatian dari para wakil rakyat. Suasana di Gedung DPRD cukup kondusif, dan mereka disambut dengan baik oleh pihak dewan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pernyataan mereka, para tenaga sukarela menegaskan pentingnya mendapatkan kesempatan untuk mendaftar sebagai PPPK. Mereka merasa telah berkontribusi banyak dalam pelayanan kesehatan, dan seharusnya mendapatkan pengakuan yang setara dengan pegawai tetap.
Selain itu, para nakes juga meminta agar mereka diberikan gaji sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP), serta jaminan kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan. Mereka berargumen bahwa hal ini adalah hak yang seharusnya mereka terima setelah bertahun-tahun bertugas di garis depan pelayanan kesehatan.
Perwakilan nakes, dalam orasinya, menyampaikan bahwa tenaga sukarela merupakan bagian integral dari sistem kesehatan di daerah tersebut. Mereka berharap pemerintah daerah dapat mendengarkan tuntutan mereka dan segera mengambil langkah nyata untuk memastikan kesejahteraan tenaga sukarela.
Aksi ini menarik perhatian media dan masyarakat setempat, yang turut mendukung perjuangan para tenaga sukarela. Banyak yang berharap agar suara mereka didengar dan tindakan konkrit segera diambil oleh pemerintah.
Dengan harapan dan semangat yang tinggi, para tenaga sukarela berharap bahwa perjuangan mereka akan membuahkan hasil yang positif, bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masa depan pelayanan kesehatan di Kabupaten Takalar.
(**)